JAKARTA UNDERCOVER 3 (Forbidden City)

JAKARTA = Forbidden City atau Paradise City. Predikat mana yang paling cocok dan pas? Bisa jadi dua-duanya. Buat saya, sebutan forbidden city jadi satu ukuran betapa segala jenis hiburan—termasuk alkohol, drugs, dan seks di dalamnya—bisa diakses dan dibeli kapan saja dan di mana saja. Padahal, menurut aturannya, segala hiburan yang berbau seks itu jelas "forbidden" di Jakarta (Well, tepatnya di Timur). Nyatanya? Bagi sebagian orang, hiburan yang notabene "forbidden" itu malah jadi "paradise" yang menawarkan kesenangan tak terhingga.
 
Istilah Forbidden City atau Gugong Bowuguan dalam bahasa Cina, yang menjadi sub-judul buku ini, secara sejarah mungkin tidak banyak berhubungan dengan salah satu peninggalan Emperor Mid-Ming tahun 1422 yang sampai sekarang masih kokoh berdiri di pusat Kota Beijing itu.
"Stop, stop dulu! Jangan ngomong teori melulu. Gambaran edannya Jakarta itu seperti apa detailnya" sergah Nadia, 28 tahun, salah satu peserta arisan gaul yang sering ber-window shopping di Plaza Senayan.
"Sorry. Jadi langsung ke pokok masalah nih?" pancing saya.
"Ya iyalah. Hare gene, bosen dengerin teori soal gaya hidup orang-orang perkotaan," sambung Nadia.
Download Novel Jakarta Undercover 3 Forbidden City

| Pertama di Indonesia, Bisnis online yang Terbukti Membayar ? |

0 comments: