Novel SUPERNOVA (Edisi PETIR)

Pria itu menggeleng lagi. Pisau. Kekasihnya berpendapat pisau Swiss termasuk salah satu temuan terjenius sepanjang peradaban manusia, dan ia sudah punya sedikitnya dua belas. Tak ada gunanya menambahkan lagi satu. Sepercuma buang garam ke laut. Sesalah buang gula ke teh hijau.
"Tambah ocha-nya. lagi, Pak Dhimas?"

Pria itu mendongak. Ada ribuan pilihan tempat untuk makan siang di kota Jakarta, tapi ia selalu memilih makan sushi di tempat sama, hampir empat kali seminggu, dan pelayan ini sudah dikenalnya lima tahun lebih tapi masih memanggilnya dengan sebutan 'Pak'. Tiap kali tanpa jera Dhimas mengingatkan, panggil 'Mas', jangan 'Pak'. Dan semakin diingatkan semakin ia melanggar.

Untuk Selengkapnya.. Free Download Supernova Novel

| Pertama di Indonesia, Bisnis online yang Terbukti Membayar ? |

0 comments: